Hello,
I would like to introduce you to Fotolia.com. Fotolia offers millions
of royalty free images from $1? Its simply the best deal for stock photos ever!
agus
Rabu, 31 Desember 2008
Buy and Sell images on Fotolia.com
Rabu, 23 April 2008
deka ronaldo has invited you to join Friendster
|
Copyright 2002-2008 Friendster, Inc. All rights reserved. U.S. Patent No. 7,069,308, 7,117,254 & 7,188,153 568 Howard Street, San Francisco, CA 94105, USA Privacy Policy | Unsubscribe | Terms of Service |
Minggu, 06 April 2008
ASPEdit
Salah satu bahasa pemrograman server side yaitu ASP buatan dari Microsoft karena saat ini masih sebagian besar pengguna komputer masih menggunakan produk dari Microsoft untuk sistem operasinya. ASP adalah bahasa pemrograman server side yang memiliki kemampuan koneksi dengan database seperti Microsoft Access.
Dalam pembangunan website berbasis ASP dapat menggunakan alat bantu software ASPEdit buatan dari Tashcom software yang berpusat di Inggris. Pada software bantu ini tersedia beragam tool dimulai dari pembuatan web statis seperti HTML atau DHTML dengan bahasa scripting Javascript ataupun VB Script. Pemakaian software ini dapat mengurangi daya pengingatan berkaitan dengan tag-tag dalam pemrograman HTML. Sehingga pengguna akan lebih dimudahkan.
Selain itu, software ini juga berbasis GUI (Graphical User Interface) atau grafis, sehingga pengguna akan lebih dimudahkan dan pengguna tidak perlu menggunakan suatu browser ketika akan mencoba script program yang telah dibuatnya. Artinya pengguna hanya membutuhkan software ini saja jika akan melihat desain yang telah dibuatnya.
Disamping itu softaware ini juga memiliki bantuan untuk command WML (Wireless Markup Language), XML (eXtensible Markup Language), statemen dalam bahas Perl, Statemen SQL, DHTML, PHP, CSS (Cascading Style Sheet), Cold Fusion bahkan mampu untuk koneksi dengan Frontpage dari Microsoft.
Bahkan adanya fasilitas wizard sangat membantu sekali bagi programmer yang masih kurang pengalaman, seperti adanya berbagai fasilitas setting untuk DSN (Data Source Name), ADO (ActiveX Data Object), SQL (Structured Query Language) dan pembuatan tabel data base. Juga berbagai perintah dasar seperti memasukkan gambar, menambah URL dan sebagainya.
Pedoman Umum Instalasi Linux
Menginstalasi Linux sulit ? Tidak lagi. Mungkin dua-tiga tahun yang lalu memang benar karena pilihan distro yang terbatas dan belum nge-trend-nya penggunaan Linux sebagai sistem operasi desktop sehingga instalasi Linux hanya bisa dilakukan para opreker atau para system administrator yang menggunakan Linux untuk server. Booming Linux yang terjadi mulai tahun 1999 telah mendorong lahirnya distro-distro baru yang menekankan pada kemudahan instalasi dan konfigurasi. Distro-distro lama, umumnya yang berbasis perusahaan komersial pun berlomba-lomba mempermudah metode instalasinya. Sekarang ini hampir semua disto populer menggunakan metode instalasi berbasis grafis yang mirip instalasi Windows.
Sebelum menginstalasi Linux, hendaknya dilakukan persiapan sebagai berikut :
1. Fisik dan mental, dan waktu yang cukup luang
2. Catat dan kalau bisa hafalkan konfigurasi teknis PC anda, mulai dari tipe prosesor, chipset motherboard, kapasitas harddisk, ukuran RAM, merk dan spek teknis VGA card (besar RAM, tipe chipset), sound card (chipset, IRQ, I/O address, DMA), monitor (tipe, resolusi max, refresh rate vertikal/ horisontal), mouse (port, jumlah tombol), keyboard, printer, CD-ROM drive, ethernet card, modem, dan apapun yang melekat ke PC anda.
3. Siapkan media source instalasi. Umumnya, dan sangat disarankan, untuk melakukan instalasi menggunakan CD. Kecuali distro-distro terbaru (RedHat 7, SuSE 7, Mandrake 7.x, yang menggunakan 2 CD) CD yang digunakan hanya CD pertama (CD instalasi).
4. Persiapkan space harddisk untuk menampung Linux, gunakan software partisi seperti MS-DOS FDisk (hanya untuk hardisk kosong), FIPS, atau PartitionMagic (disarankan versi 4 ke atas) bagi yang ingin menggunakan Linux bersama-sama sistem operasi lain (biasanya Windows). Sediakan space minimum 500 MB, disarankan 1 GB ke atas. Catatan : Bila anda menggunakan PartitionMagic anda bisa langsung membuat partisi ext2 (sistem file Linux) dan swap, dan memformatnya sekaligus.
5. Persiapkan media boot. Jika PC anda bisa disetel untuk booting dari CD-ROM, lakukan setting agar sistem di-boot dari CD-ROM lebih dahulu. Jika tidak bisa, lakukan instalasi dari Windows (menggunakan loadlin), atau membuat bootdisk (menggunakan program RAWrite, cari di CD instalasi, lalu gunakan image yang tersedia di \img), dan jangan lupa menyetel urutan boot ke floppy (A:) terlebih dulu.
Instalasi Linux secara umum dibagi menjadi :
1. Inisialisasi hardware, yang meliputi : deteksi mouse, keyboard, adapter SCSI (kalau ada).
2. Pengaturan partisi, dengan asumsi bahwa Linux akan digunakan bersama-sama sistem operasi lain (di sini diasumsikan Windows). Bagilah partisi kosong (yang tidak ditandai sistem file FAT/FAT32/DOS/Win atau partisi kosong yang sengaja disiapkan) minimum menjadi dua partisi, / (root) dan swap. Supaya lebih mudah, buatlah partisi swap lebih dahulu, besarnya kurang lebih dua kali kapasitas RAM, maksimum 128 MB per partisi (partisi swap bisa lebih dari satu), baru sisanya untuk partisi / (root). Untuk distro terbaru, biasanya disediakan opsi partisi otomatis.
3. Pemilihan paket software, menginstal satu distro berarti menginstal software aplikasinya. Anda bisa memilih satu per satu, menggunakan sistem menu (namun ingat, untuk distro Debian ada 4000 paket!) atau menggunakan sistem preconfigured, seperti pada Caldera atau SuSE. Jika anda bingung, lewati saja tahapan ini, selanjutnya anda dapat menggunakan tool packaging untuk menambah / mengurangi paket yang terinstal.
4. Inisialisasi sistem, meliputi pemilihan daerah waktu, pemilihan password root (administrator), penambahan user (jika perlu), konfigurasi jaringan, dan konfigurasi GUI (X Server), serta konfigurasi boot loader (pemilih sistem operasi). Setelah selesai, sistem akan di-boot ulang. Jangan lupa mengeluarkan media boot (bootdisk, CD-ROM) agar proses instalasi tidak berulang lagi.
Metode di atas bersifat sangat umum. Untuk masing-masing distro, akan dijelaskan di bawah ini :
1. RedHat(juga Trustix, Mandrake) : Yang menggunakan distro RedHat di bawah versi 6.1 dan Mandrake di bawah versi 7.0 (metode instalasi non-grafis), hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : penggunaan Disk Druid untuk mempartisi, lakukan delete partition, new, masukkan besar space, tipe (Linux ext2 atau swap), mount point (/), grow (dipilih untuk partisi /).
2. SuSE(di bawah versi 6.3) : Program partisinya agak membingungkan, prinsipnya hampir sama, buat swap dulu, baru root. Distro ini menyediakan konfigurasi software paket (basic, all, popular, programming, etc). Selesai instalasi anda harus login sebagai root dan menjalankan YaST untuk mengkonfigurasi ulang sebelum reboot. Catatan Penulis : untuk dapat menggunakan instalasi grafis (versi 6.3 ke atas), PC anda harus mempunyai RAM minimum 48 MB.
3. Slackware: Software partisinya menggunakan Cfdisk (tampilan teks), gunakan menu yang tersedia di bawah. Ketikkan setup setelah selesai mempartisi untuk memulai instalasi. Pilih menu dari atas ke bawah satu per satu, dan ikuti instruksi sampai selesai.
4. Debian/GNU: Metode instalasinya paling 'ribet' dan tidak disarankan bagi pemula dan yang kurang berminat ngoprek serta tak punya banyak waktu. Setelah mempartisi, anda harus mengkonfigurasi ulang modul-modul kernel, menginstal base system, langsung reboot, baru memilih paket software. Disarankan menginstal MC (Midnight Commander, versi GNU dari Norton Commander) labih dulu, baru menginstalasi yang lain menggunakan MC.
5. Caldera (juga EasyLinux): Instalasinya sudah 100% grafis sehingga nyaris tidak ada kesulitan berarti bagi pemula. Anda bahkan bisa bermain tetris sambil menunggu semua paket software terinstalasi.
Java
Java adalah sebuah bahasa pemrograman dan juga sebuah platform. Sebagai sebuah bahasa pemrograman tingkat tinggi, Java adalah sebuah bahasa berorientasi objek (object oriented programming). Jika anda pernah memprogram dengan bahasa pemrograman OOP , seperti C++ atau Smalltalk , mungkin anda ingat betapa menyenangkannya memprogram dengan konteks objek. Anda merancang beberapa objek satu demi satu dengan mendefinisikan berbagai property yang dimiliki object tersebut dan pekerjaan (task) yang dapat ditangani oleh objek tersebut. Kemudian anda merangkai semua objek tersebut dengan mendefinisikan relasi antar objek tersebut seperti halnya membangun sebuah mobil dari komponen-komponennya.
Belakangan ini , mungkin anda akrab dengan slogan "reusable of code". "Reuse of code" ini bukanlah cut & paste (tapi harus diakui cut & paste memang sangat menyenangkan). Yang dimaskud dengan "reuse of code" ini adalah suatu keadaan dimana para programmer untuk membangun sebuah objek dengan mengextend objek-objek yang telah ada secara mudah. Secara mudah disini adalah , programmer itu mungkin tidak perlu tahu dengan kode-kode dari objek yang ingin ia extend , yang ia butuhkan hanyalah pengetahuan mengenai property dari objek itu dan hal-hal yang dapat dilakukan oleh objek itu.
Selain itu Java, sebagai bahasa pemrograman, akan mempermudah tugas kita dalam merancang sebuah program yang mendukung multithreading. Ada banyak kasus dimana kita benar-benar membutuhkan multithreading atau dimana multithreading dapat membuat pemecahan masalah menjadi lebih efisien.Sebagai contoh sederhana adalah dalam aplikasi mail client yang anda pakai. Saat anda mendowload mail dari server, anda mungkin tidak ingin menunggu sampai semua mail berhasil didownload, baru anda dapat membacanya. Beberapa mail client memungkinkan anda untuk membaca-baca dan membrowsing mail-mail yang sudah berhasil didownload. Dan pada saat yang bersamaan , program itu tetap mendownload mail-mail yang tersisa di server. Bahkan pada saat yang itu juga anda dapat melihat animasi bumi berotasi di pojok layar anda. Semua itu, mendownload mail – membrowsing mail – dan animasi, adalah proses-proses kelas ringan (ligthweight process) dalam aplikasi mail client itu. Proses-proses itu dikenal dengan istilah thread. Ide multithreading adalah membagi-bagi waktu pemrosesan CPU dan menjadwalkannya bagi masing-masing thread itu. Jika system operasinya dapat memanfaatkan multi-processor, maka thread-thread akan didistribusikan kepada semua prosesor, dan semua proses itu akan berjalan paralel.