Google

Jumat, 21 Maret 2008

BIOS 2

Cara kerja BIOS Motherboard

    Setelah pada artikel BIOS 1, kita dikenalkan dengan apa itu BIOS dan kegunaanny. Pada artikel kali ini, saya kan mencoba mengupas ara kerja BIOS secara umum.

    Pada Motherboard terdapat dua buah chip yang bekerja sama untuk membuat BIOS dapat bekerja, yaitu chip CMOS yang bertugas menyimpan setting BIOS yang telah diatur dan Chip BIOS itu sendiri yang  berisi program BIOS. BIOS pada Motherboard tersimpan pada sebua Chip ROM (Read Only Memory). Chip ROM ini dapat berupa PROM (programmable ROM), EPROM (Erasable Programable ROM), EEPROM (Electrically Erasable Programmable ROM) atau Flash ROM. EPROM hanya dapat dihapus menggunakan sinar ultraviolet EEPROM dapat dihapus menggunakan tegangan listrik yang lebih besar dari tegangan normal yang digunakan chip tersebut saat broperasi normal. Fash ROM sama dengan EEPROM, tetapi waktu yang diperlukan lebih singkat saat menghapus maupun saat diisi ulang dibandingkan EEPROM. Motherboard dan ad-on card zaman sekarang kebanyakan menggunakan jenis Flash ROM.

Langkah Kerja BIOS.

    Pada saat komputer dinyalakan, program yang pertama kali dijalankan adalah BIOS motherboard. Berikut ini adalah urutan inisialisasi yang dilakukan oleh BIOS motherboard.
    1. Inisialisasi chipset yang terdapat pada motherboard.
    2. Memeriksa ketersediaan RAM pada motherboard. Jika ada, BIOS pada chip BIOS akan di-copy ke RAM dan kemudian akan dieksekusi di RAM. Jika tidak terdapat RAM, BIOS akan hang.
    3. Menghitung jumlah RAM yang terdapat pada motherboard dan menginisialisasi memory controller pada chipset.
    4. Inisialisasi chip I/O controller dan chip-chip lainnya selain chipset.
    5. Inisialisasi cahce memory yang terdapat pada prosesor.
    6. Inisialisasi interrupt controller, termasuk mengatur IRQ (Interupt Request) yang akan digunakan oleh seluruh perangkat pada motherboard dan ad-on card yang terpasang pada motherboard.    
    7. Inisialisasi graphic card. Hal ini dilakukan dengan cara mengcopy BIOS graphic card tersebut ke RAM, kemudian mengeksekusi BIOS tersebut di RAM. Setelah proses ini kita akan dapat melihat tampilan pada layar komputer. Biasanya, berupa informasi-informasi BIOS yang digunakan dan logo tertentu.
    8. Menghitung ukuran harddisk atau membaca ukurannya dari chip CMOS sesuai dengan ukuran harddisk yang telah disimpan pada chip CMOS sebelumnya.
    9. Melakukan inisialisasi lainnya.
    10.Meng-copy bootloader sistem operasi dari disket, CDROM, harddisk, atau perangkat boot lainnya ke RAM kemudian mengeksekusi bootloader tersebut. Bootloader kemudian menyerahkan kendali komputer kepada sistem operasi.

    Inisialisasi di atas adalah inisialisasi yang dilakukan BIOS secara umum. Setiap BIOS mempunyai inisialisasi spesifik yang sangat tergantung dari jenis motherboard-nya.